30 March 2011

Menanti Sosok Baru Calon Ketua Umum PSSI

Detiksport.com,Jakarta - Empat calon ketua umum PSSI yang ada saat ini dinilai tidak cukup memenuhi syarat sebagai calon yang ideal. Publik pun menantikan adanya sosok baru yang bisa memimpin PSSI ke depan.

Seperti diketahui, empat orang yang memperebutkan kursi Ketua Umum adalah Nurdin Halid yang sampai sekarang masih jadi Ketua Umum, Nirwan Bakrie (Waketum PSSI), Arifin Panigoro (pengusaha, penggagas LPI) dan George Toisutta (KASAD TNI).

Presidium Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gerak) Akhirudin melontarkan penolakan paling keras kepada Nurdin yang merupakan seorang mantan napi kasus korupsi sekaligus sudah gagal memimpin PSSI dalam delapan tahun terakhir.

"Orang yang berkali-kali masuk penjara, mulai dari kasus cengkeh, beras hingga minyak goreng, celakalah kalau sampai dia memimpin lagi," geram Akhirudin dalam diskusi terbatas di TIM, Jakarta, Rabu (30/3/2011).

Akhirudin menyebut ada tiga syarat untuk menjadi seorang ketua umum PSSI yang ideal. Tiga itu adalah mandiri secara finansial, mandiri dari pengaruh politik dan bisa membangun industri sepakbola.

Akhirudin, bersama dengan peneliti ICW yang juga koordinator Save Our Soccer (SOS) Apung Widadi dan Presidium Gerak Indonesia Region Kalimantan Kahar Al Bahri sepakat bahwa calon-calon baru di luar empat nama di atas harus didorong.

"Banyak pilihan nama di luar empat nama itu. Publik harus mendorong organisasi-organisasi suporter memunculkan nama untuk memimpin PSSI," ujar Akhirudin yang pernah mendorong pengusutan kasus korupsi Gubernur Aceh Abdullah Puteh itu.

"Pemerintah harus mengampanyekan agar calon-calon pemimpin alternatif ada itikad baik untuk mencalonkan diri. Mereka harus didorong," cetus Apung yang bersama sejumlah elemen suporter selama ini gencar mendesak KPK dan Kejagung mengusut dugaan korupsi Nurdin Halid dan kroni-kroninya.

"Pasti ada yang lebih baik dari Nurdin. Cuma prosesnya untuk jadi Ketum PSSI itu memang tidak gampang. Kita harus keluar dengan orang yang baru, jangan orang-orang itu saja," ujar Kahar yang juga pendukung Persisam Samarinda tersebut.

Namun peluang orang baru untuk maju memimpin PSSI juga cukup berat. Sosok anyar tersebut harus mampu membongkar pikiran kolot di sebagian pihak yang kadang sulit menerima tokoh dengan pikiran pembaharuan.

"Sifat feodal itu masih ada, masih ada sikap menolak orang baru yang punya pemikiran memajukan sepakbola," tutup Kahar.

No comments:

Post a Comment